Peringkat 6 Dari 11 Negara ASEAN, Mendagri RI Minta Daerah Tetap Jaga Inflasi Agar Terus Terkendali

PALANGKA RAYA, KALTENGSATUNUSANTARA.COM – Pemerintah Pusat melalui kementerian dalam negeri, Kemendagri RI Tito Karnavian menyebut peringkat inflasi Indonesia secara nasional masih dalam tahap aman dan terkendali dan masih dalam batas toleransi, namun tetap harus diwaspadai juga komoditas pangan, barang dan jasa yang berpotensi memicu inflasi, secara Internasional terutama di posisi di Asia Tenggara, tepatnya dalam keanggotaan ASEAN inflasi Indonesia masih menempati posisi ke 6 dari 11 negara tetangga lainnya.
Oleh sebab itu pemerintah pusat dan daerah berusaha secara konsisten dan berkelanjutan melakukan koordinasi, monitoring dan evaluasi serta terus melakukan intervensi pasar agar inflasi khususnya di Kalteng juga berada di tahap aman dan terkendali.
Kondisi tersebut disampaikan oleh pemerintah pusat saat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual, bertempat di Ruang Rapat Bajakah I, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (22/04/2024).
Tampak hadir pada rapat ini, mewakili instansi vertikal dan mewakili Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sri Widanarni saat menghadiri rakor mengatakan, sesuai hasil paparan yang disampaikan bahwa pada Bulan Maret 2024, tingkat infalsi di Kalimantan Tengah masih berada di 10 besar terendah se Indonesia, yaitu sebesar 2,72%.
“Hal ini patut kita syukuri bersama karena inflasi di Kalteng masih terkendali, walaupun pada minggu ketiga bulan April kondisi Kalteng secara riilnya mengalami kenaikan, namun kita belum masuk yang tertinggi tingkat inflasinya” kata Sri.
Menurutnya, beberapa hal yang harus dicermati bersama dan langkah-langkah yang harus dilakukan ke depan, terkait dengan kondisi global kembali yakni hubungan antara Iran dan Israel yang berdampak pada sumber bahan bakar (minyak bumi). Dengan adanya kenaikan minyak, dapat dipastikan berdampak kepada harga-harga lainnya, sehingga akan terjadi inflasi.
“Kiranya Dinas terkait bisa memikirkan suatu inovasi yang lebih baik lagi untuk masa yang akan datang, sehingga Kalteng bisa berdaulat pangan dan tidak lagi ketergantungan dengan luar. Oleh karena itu tim TPID diharapkan bersinergi bersama-sama untuk memikirkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan di masa yang akan datang” pungkasnya.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan, tingkat inflasi secara nasional relatif terkendali, untuk y – on – y di angka 3,05%. Meskipun dalam batas toleransi karena target pemerintah pusat antara 2,5% – 3,5%, namun harus diwaspadai bahwa m – to – m kenaikannya cukup tinggi (Maret 2024 terhadap Februari 2024) di angka 0,52%.
Dikatakannya, perkembangan inflasi global, Indonesia pada posisi 3,05% berada pada peringkat 75 dari 186 negara di dunia, dan pada negara G20 Indonesia berada pada peringkat 10 dari 24 negara, serta peringkat ke 6 dari 11 negara ASEAN.
“Angka inflasi nasional kita adalah hasil kerja pemerintah pusat dan hasil pekerjaan akumulasi semua pemerintah daerah, saya menekankan untuk betul-betul menjaga tingkat inflasi masing-masing” ucap Mendagri.
Perkembangan inflasi global, inflasi Indonesia berada pada peringkat 75 dari 186 negara di dunia yaitu pada posisi 3,05% dan pada negara G20 Indonesia berada pada peringkat 10 dari 24 negara, serta peringkat ke 6 dari 11 negara ASEAN.
Sedangkan menurut Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam paparannya menyampaikan, bahwa inflasi bulan Maret yang bertepatan dengan momen Ramadan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. Sedangkan inflasi tahunannya lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya,
“Tingkat inflasi beberapa komoditas, pada Maret 2024 yaitu : Telur Ayam Ras 9,40%, Daging Ayam Ras 5,64%, Beras 2,06%, Cabai Rawit, 7,46%, dan Bawang Putih 2,33%” ujarnya.
“Setiap daerah mengalami perkembangan harga yang variatif, sehingga belum bisa disimpulkan secara agregat nasional. Masih menunggu perkembangan harga di minggu ke-4 April dan untuk Komoditas yang paling sering memberikan andil inflasi pada momen idulfitri adalah tarif angkutan udara, daging ayam ras dan daging sapi” imbuhnya.
Berdasarkan pemantauan harga SP2KP, pada minggu ketiga April 2024 ini beberapa komoditas pangan yang harganya meningkat dan perlu diwaspadai karena terjadi penambahan jumlah kabupaten/kota adalah bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam ras, dan gula pasir,
“sedangkan beras berangsur turun sampai dengan M3 April 2024, seiring dengan masuknya periode panen raya sepanjang Maret – April 2024” tandasnya.