Rakornas Inflasi Bersama Kemendagri. Yuas Elko : Pemerintah Kabupaten Diharapkan Lakukan Upaya Maksimal Sesegera Mungkin Sesuai Arahan Irjen Kemendagri

Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko menghadiri rapat inflasi bersama Kemendagri secara virtual di Aula Bajakah. (foto/Ceta D. Cahyono)

PALANGKA RAYA, KALTENGSATUNUSANTARA.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Staf Ahli Gubernur bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko hadir dalam rapat inflasi bersama Kemendagri secara virtual di Aula Bajakah, yang dipimipin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, Senin, (25/3/2024).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, mengatakan secara historis kelompok komoditas yang sering menyumbang inflasi saat Ramadan dan Idulfitri adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok transportasi.

Secara historis kelompok makanan minuman dan tembakau selalu mengalami inflasi selama momentum Ramadan dari 2021-2023.
Inflasi tertinggi terjadi di April 2022 yaitu sebesar 1,76% dengan andil sebesar 0,46% terhadap inflasi nasional. Komoditas minyak goreng memberikan andil terbesar pada bulan ini sebesar 0,19%.

“Minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih perlu diwaspadai mengalami kenaikan harga,” sebutnya.

Kemudian dari komoditas kelompok transportasi selalu mengalami inflasi pada momentum Ramadan dan Idul Fitri seperti angkutan udara, angkutan antar kota, kereta api dan angkutan laut perlu diwaspadai mengalami kenaikan.

“Inflasi angkutan udara paling tinggi terjadi di April 2022 yaitu 9,31% sedangkan tarif angkutan antar kota mengalami inflasi cukup tinggi pada April 2023 yaitu sebesar 12,36%,” jelasnya.

Sementara itu, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir menegaskan, berdasarkan hasil monev Kemendagri Maret 2024 bagi seluruh pemerintah daerah untuk melakukan upaya kongkrit dalam penanganan inflasi.

Pemerintah daerah wajib melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT, dukungan transportasi dari APBD.

“Masih ada 214 Pemerintah Daerah yang sama sekali belum melakukan upaya konkret, maka dari itu mohon diperhatikan,” tegasnya.

Berdasarkan data tersebut terlihat Kabupaten Seruyan, Pulang Pisau, Gunung Mas, Barito Timur masuk dalam 214 pemda yang sama sekali belum melakukan upaya kongkret.

Menanggapi hal ini, Yuas menerangkan bahwa minggu lalu Pemprov Kalteng telah melaksanakan Pasar Murah secara serentak di 14 Kabupaten/Kota pada momen Ramadan ini.

Pemerintah Provinsi terus melakukan upaya maksimal dalam pengendalian inflasi di daerah, yaitu pada minggu lalu menggelar Pasar Murah.
Kepada Pemerintah Kabupaten yang sama sekali belum melakukan upaya konkrit dalam penanganan inflasi, diharapkan melakukan upaya maksimal sesegera mungkin sesuai arahan Irjen Kemendagri, terangnya.

EDITOR:Hendra. C


SUMBER: