Tanggung Jawab Kaum Pria di Zaman Milenial. “Kepala Keluarga yang Bijaksana”

Efesus 5:25 (TB) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
Zaman milenial yang penuh dengan dinamika dan tantangan, Kaum Pria dan atau Kepala Keluarga akan lebih dituntut tanggung jawabnya, sejauh mana peran mereka dalam membimbing keluarga dan anak-anak, khususnya di era milenial yang serba digital ini. Dimana semakin berkembang dan canggihnya teknologi, semakin juga muncul persoalan-persoalan yang mengikuti dan berdampak kepada keluarga-keluarga.
Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan dalam Efesus 5: 25 Yang Pertama adalah Kasih dan Pemimpinan Sejati.
Efesus 5: 25 menegaskan bahwa pentingnya kasih dalam peran sebagai kepala keluarga. Kaum pria dipanggil untuk mencintai istri mereka dengan kasih sejati, seperti Kristus mengasihi jemaat. Ini bukan hanya tanggung jawab, tetapi panggilan untuk memimpin dengan cara yang penuh kasih dan mengorbankan diri.
Lebih, jauh Rasul Paulus memberikan nasehat dengan keras dalam I Timotius 5:8. Di sana dikatakan Rasul Paulus jika seorang tidak memberi nafkah, dalam artian memelihara keluarganya. Orang tersebut diidentikkan sebagai orang yang murtad dari iman dan memiliki karakter yang lebih buruk dari pada orang yang tidak percaya.
Dibagian lain, Kolose 3:19 Rasul Paulus juga mengingatkan kepada Kaum Pria/ para Suami agar mengasihi istrinya dan tidak berlaku buruk apalagi kejam. “Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.”
Selanjutnya hal yang dapat kita pelajari dan renungkan bersama adalah Kepemimpinan yang Bijaksana dan Kesetiaan.
Sebagaimana kita tau di zaman milenial ini, kepala keluarga dituntut untuk memimpin dengan bijaksana. Keputusan dan tindakan yang diambil harus didasarkan pada firman Tuhan. Kesetiaan terhadap nilai-nilai kekristenan merupakan fondasi yang kuat bagi kepemimpinan kaum pria.
Amsal 3:5-6 mengatakan “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.”
Kaum Pria hendaknya terus berpegang di dalam iman kepada Kristus dan melakukan segala FirmanNya, sebagai bentuk pengakuan otoritas Allah atas hidup.
Sebab dengan mengakui Tuhan dalam setiap tingkah laku kita, menandakan nilai-nilai kebenaran Tuhan yang telah tertanam di dalam kita sungguh-sungguh hidup dan berakar dan menghasilkan buah yang Tuhan Kehendaki.
Seseeorang kepala keluarga yang aktif terlibat dalam kehidupan keluarganya. Ia tidak hanya menyediakan nafkah, tetapi juga memimpin dengan bijaksana, mendengarkan keluh kesah keluarga, dan berkomunikasi secara terbuka. Melalui kepemimpinan yang penuh kasih dan bijaksana, keluarganya menjadi tempat perlindungan dan pertumbuhan rohaniah.
Sebagai penutup, dapat dirangkum kan bahwa tanggung jawab kaum pria sebagai kepala keluarga tidak hanya sebatas memberi nafkah, tetapi juga memimpin dengan kasih dan bijaksana. Di tengah dinamika zaman milenial seperti saat ini.
Hendaknya tetap memegang teguh nilai-nilai kekristenan dalam kepemimpinan kita di tengah keluarga, menjadikan keluarga sebagai tempat di mana kasih dan kebijaksanaan Tuhan senantiasa bersemayam. Amin.