2024 Ekonomi Kalteng Tumbuh Lebih Baik. Taufik Saleh : Hilirisasi Perlu Jadi Perhatian, Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang dihadiri Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, Sekda Kalteng H. Nuryakin dan sejumah bupati/wakil bupati serta pejabat terkait lainnya. (foto/istimewa)

PALANGKA RAYA, KALTENGSATUNUSANTARA.COM – Pertumbuhan ekonomi Kalteng pada tahun 2024 diprakirakan akan tumbuh lebih baik, dibandingkan tahun 2023.

Efek penurunan produksi bauksit yang ternetralisasi membuka peluang pertumbuhan sektor pertambangan yang lebih baik.

Hal ini juga didukung prakiraan kinerja produksi batu bara Kalteng yang akan lebih baik sejalan dengan meningkatnya target produksi batu bara nasional. Sektor pertanian diprakirakan akan tetap tumbuh terjaga seiring berakhirnya El-Nino yang menurunkan produksi tanaman pangan maupun sawit pada semester II tahun ini.

Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng, Taufik Saleh pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia tahun 2023 yang digelar di ballroom Gedung Bank Indonesia Palangka Raya Kalimantan Tengah, Rabu (29/11/2023).

Menurut, Taufiik Saleh, membaiknya input bahan baku CPO serta adanya pengoperasian smelter baru pengolahan galena diprakirakan mendorong pertumbuhan di sektor industri pengolahan.

Namun demikian, sektor konstruksi diprakirakan akan tumbuh melambat seiring masuknya
tahun politik yang menyebabkan pelaku usaha cenderung berhati-hati.

Tahun 2024, target inflasi nasional kembali pada rentang kisaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Sementara, untuk Provinsi Kalimantan Tengah, tekanan inflasi pada tahun 2024 diprakirakan akan lebih rendah dan mampu mencapai target inflasi nasional tersebut.

Hal ini didukung oleh prakiraan cuaca yang lebih baik seiring dengan fenomena El-Nino yang lebih moderat pada tahun 2024 mendatang, serta normalisasi dari dampak transmisi kenaikan cukai rokok yang terjadi sepanjang tahun 2023, beberanya.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, lanjut Taufik, perekonomian Kalteng tahun 2023 tetap berhasil tumbuh positif. Secara kumulatif, hingga triwulan III 2023, ekonomi Kalteng berhasil tumbuh 3,30% (c-to-c), meskipun lebih rendah dibandingkan nasional 5,05% (c-to-c) dan 2 Kalimantan 5,39% (c-to-c). Terjaganya ekonomi Kalteng tetap tumbuh positif tentunya tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi kita bersama.

Kinerja ekonomi Kalteng yang tetap terjaga positif pada tahun 2023 ditopang utamanya oleh
kinerja sektor perdagangan yang berhasil tumbuh impresif selama tahun berjalan.

Tumbuhnya sektor perdagangan didorong oleh kinerja perdagangan antar daerah untuk komoditas CPO dan juga didukung oleh pencabutan status pandemi pada bulan Juni lalu.

Lebih lanjut Taufik menambahkan, perlambatan ekonomi yang terjadi di Kalteng lebih disebabkan oleh tekanan sektor pertambangan yang terus mengalami kontraksi selama tahun berjalan.

Belum adanya pengembangan smelter bauksit di Kalteng menyebabkan pemerintah melarang pelaksanaan ekspor sehingga menyebabkan hilangnya potensi produksi bauksit sejak tahun lalu.

Kedepan, hilirisasi perlu menjadi perhatian kita bersama dalam rangka menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di Kalimantan Tengah. Di sektor pertambangan, pengembangan hilirisasi batu bara menjadi produk gas, briket, maupun metalurgi dapat dikembangkan dalam mempersiapkan potensi sunset pada tahun 2030.

Di sektor industri pengolahan, selain pengembangan pengolahan hasil tambang, pengembangan lebih lanjut pabrik pengolahan sawit berbasis teknologi medium, hingga tinggi, pendirian pabrik pengolahan karet, pendirian industri pengolahan tanaman pangan, hasil ternak, dapat dilakukan guna memberikan nilai tambah dan daya saing industri Kalteng.

Transformasi hilirisasi ini dapat mendorong kinerja sektor perdagangan di masa depan, khususnya dalam menyambut potensi kehadiran Ibukota Negara Baru (IKN) di Kalimantan, beberanya.

EDITOR:Hendra. C


SUMBER: