Kementerian Pertanian : 2,64 juta Vaksin PMK Terancam Kedaluwarsa

Rakornas Inflasi bersama Mendagri nyang dipimipin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, dan dihadiri Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni serta Perwakilan dari Perum Bulog Akhmad Tantowi. (Foto/Ceta D. Cahyono)
Rakornas Inflasi bersama Mendagri nyang dipimipin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, dan dihadiri Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni serta Perwakilan dari Perum Bulog Akhmad Tantowi. (Foto/Ceta D. Cahyono)

PALANGKA RAYA, KALTENGSATUNUSANTARA.COM – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian RI, Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. berpesan kepada Kepala daerah untuk menggenjot vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebelum Januari 2024.

Hal tersebut disampaikan dalam Rakornas Inflasi bersama Mendagri nyang dipimipin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Tohir, Senin, (23/10/2023).

Rakor secara daring, ini dihadiri Asisten dua Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni, perwakilan Bulog Akhmad Tantowi.

Bacaan Lainnya

“Kita awal tahun ini baru saja lepas dari PMK, pada saat PMK banyak sapi kita yang hancur (sakit) pada tahun 2022, dan alhamdulillah pada awal 2023 terkendali. Namun demikian kita masih memerlukan vaksin PMK seperti kita memerlukan vaksin Covid-19,” kata Dedi.

Masih diperlunya vaksin PMK untuk mencegah terjadinya outbreak (perjangkitan). Dedi mengatakan sampai saat ini ternyata realisasi vaksin PMK masih rendah, banyak yang di bawah 50%.

“Capaian Vaksinasi Nasional TA 2023, persentase Realisasi di angka 53,3% dalam 12.316.846 dosis, dari target vaksinasi 23.089.395 Dosis. Sampai dengan bulan ini bahkan terdapat 2,64 juta dosis vaksin PMK yang terancam Expired (kedaluwarsa),” jelas Dedi dalam paparannya.

Paparan dari Kementerian Pertanian RI. (Foto/Ceta D. Cahyono)

Dedi menekankan, dosis vaksin yang berpotensi expired sampai Januari 2024. Sebanyak 2,64 juta dosis kalau tidak digunakan. Oleh karena itu, menurutnya masih ada waktu 2-3 bulan untuk menggenjot vaksinasi, terutama di provinsi yang dosisnya terancam Expired.

Beberapa Provinsi yang terancam vaksin kadaluwarsa di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara.

Sedangkan Provinsi Kalimantan Tengah berada di urutan 28 terendah Nasional dengan realisasi vaksinasi PMK 13,1%, kendati demikian Kalimantan Tengah belum termasuk Provinsi yang dosis vaksin PMK yang terancam kedaluwarsa.

“Kepada Gubernur dan Kepala Dinas Peternakan agar menggerakkan vaksinasi ini untuk menghindari Outbreak,” pesan Dedi.

Menanggapi Data vaksinasi tersebut, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengimbau agar Kepala Daerah melakukan kerjasama dengan TNI/Polri untuk percepatan vaksinasi dengan dosis yang tersisa.

Tomsi Tohir mengatakan Penyakit mulut dan kuku memang terkendali, namun tidak 100% hilang.

“Begitu kita lengah, penularan penyakit ini lebih cepat dari Covid. Oleh sebab itu, kita punya vaksin, kalau memang tenaga penyuntiknya kurang, agar bisa menghubungi TNI/Polri agar bisa langsung diberikan arahan saat itu juga bagaimana vaksinasi sapi ini, sehingga dalam jumlah massal, dalam satu hari bisa puluhan ribu sapi vaksinasi, itu bisa divaksin dan tidak akan expired,” jelas Irjen Kemendagri tersebut.

Menurutnya, beberapa waktu lalu, saat PMK memuncak ini sudah dilakukan, tinggal kita ulangi lagi mana yang belum, dan juga jangan sampai vaksin nya expired tadi.

Gambar Gravatar
Website |  + posts

Pos terkait