Inflasi Kalteng Turun Signifikan Hingga 0,09 Persen. Ini Penjelasan BI Kalteng

apat Evaluasi TPID Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provisi Kalteng Taufik Saleh saat menghadiri Rapat Evaluasi Tim TPID Provinsi Kalimantan Tengah. (foto/ist)

PALANGKA RAYA, KALTENGSATUNUSANTARA.COM – Pada Juli 2023, inflasi gabungan Kalteng tercatat sebesar 0,09% (mtm), menurun dibanding Juni 2023 yang inflasi 0,27% (mtm).

Penyebab utama inflasi bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Pendidikan seiring dengan mulainya tahun ajaran baru.

Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau menurun dibandingkan bulan sebelumnya seiring menurunnya harga beras di Palangka Raya.

Bacaan Lainnya

Inflasi tertahan rendah turut didukung deflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan BBRT seiring penurunan harga LPG 5,5 dan 12 kg.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Provisi Kalteng, Taufik Saleh menjelaskan, pada Juli 2023, inflasi gabungan Kalteng menurun dibanding Juni 2023 yang inflasinya sebesar 0,27% (mtm).

Penyebab utama inflasi bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Pendidikan seiring dengan mulainya tahun ajaran baru.

“Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau menurun dibandingkan bulan sebelumnya seiring menurunnya harga beras di Palangka Raya, dan Inflasi tertahan rendah turut didukung oleh deflasi kelompok perumahan, air, listrik, dan Bahan Baku Rumah Tangga (BBRT) seiring penurunan harga LPG 5,5 dan 12 kg” jelasnya.

Menurutnya, penurunan harga, mayoritas ditunjukkan oleh komoditas pangan termasuk beras, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit.

“Setelah konsisten menjadi komoditas penyumbang inflasi, beras akhirnya mengalami penurunan harga, sebagai dampak perubahan pola konsumsi masyarakat, dan harga angkutan udara turut menurun seiring penambahan frekuensi penerbangan” sambung Taufik.

Faktor pendorong inflasi antara lain ; potensi anomali cuaca akibat fenomena El-Nino, kenaikan harga rokok (kenaikan cukai bertahap) 2023, kondisi cuaca yang lebih kering berpotensi menurunkan produksi tanaman, potensi realisasi panen yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, dan penyesuaian harga BBM non subsidi.

“Namun demikian, Tekanan inflasi di Kalteng untuk bulan Agustus 2023 diperkirakan tetap rendah” papar Taufik Saleh pada rapat bersama Tim TPID Provinsi Kalteng, di aula Bajakah Kantor Gubernur, Rabu (2/8/2023).

Rapat tersebut dihadiri oleh OPD terkait, instansi vertikal, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Prov. Kalteng, TPID Kota Palangka Raya, TPID Kabupaten Kotawaringin Timur, para distributor pedagang bawang dan sayur.

Berdasarkan data hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng yang dipaparkan Statistisi Ahli Madya, Akhmad Tantowi bahwa tingkat inflasi bulanan Juli 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, sedangkan tingkat inflasi tahunan Juli 2023 relatif lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan Juni 2023 dan dibandingkan dengan inflasi tahunan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Inflasi Kalteng pada Januari 2023 secara gabungan antara Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,09%, inflasi tahun kalender (Juli 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 1,63%, dan inflasi tahun  ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,19%.

“Kota Palangka Raya mengalami deflasi -0,01 persen pada Juli 2023 setelah 6 bulan terakhir selalu mengalami inflasi, dan tingkat inflasi bulanan Juli 2023 ini di Sampit setara dengan inflasi di bulan Juni 2023” paparnya.

“Andil komoditas utama terhadap inflasi di Kota Palangka Raya pada bulan Juli 2023 adalah daging ayam, udang basah, telur ayam ras, bawang putih, ikan lele, sedangkan andil deflasi pada komoditas kacang panjang, ikan nila, tomat, buncis dan beras” tambahnya.

“Andil komoditas utama terhadap inflasi di Sampit pada bulan Juli 2023 adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), telur ayam ras, rokok kretek filter, sewa rumah dan ikan nila, sedangkan andil deflasi pada komoditas ketimun, tomat, kangkung, sawi hijau dan semangka” sebut Tantowi.

Sebagai informasi, angka inflasi  beberapa provinsi di Kalimantan secara tahunan (YoY) diantaranya Kalimantan Selatan sebesar 4,40 persen, Kalimantan Timur sebesar 3,82 persen, Kalimantan Barat sebesar 3,78 persen, Kalimantan Utara sebesar 3,29 persen dan Kalteng sebesar 2,99 persen. Sementara Inflasi nasional tercatat sebesar 3,27 persen.

Inflasi tahun ke tahun (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022), Inflasi di Kota Palangka Raya berada di urutan 11 kota,  inflasi terendah sebesar 2,78 persen. Sedangkan Inflasi Sampit berada di urutan 9 Kabupaten, inflasi terendah sebesar 3,32 persen.

Pada Agustus 2023, gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mengalami deflasi sebesar 0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,28. Dari 90 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi, sedangkan 46 kota mengalami deflasi.

Deflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Agustus 2023 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,53 persen), kelompok transportasi (0,48 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,06 persen).

Inflasi tahun kalender (Agustus 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 1,42 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022) sebesar 2,99 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Agustus 2023 antara lain bayam, cabai rawit, bawang putih, rokok kretek filter, obat dengan resep, bahan bakar rumah tangga, sekolah menengah pertama, emas perhiasan, solar, dan rokok putih. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Agustus 2023 antara lain daging ayam ras, angkutan udara, bawang merah, beras, ikan saluang, tomat, ikan gabus, ikan baung, udang basah, dan ketimun.

Pos terkait