Jangkau Area Tersulit Titik Api, Kepala BPBPK Usulkan Tambahan Helikopter Water Bombing

Ahmad Toyib.
Ahmad Toyib.

PALANGKA RAYA, KALTENGSATUNUSANTARA.COM – Sebagai garda terdepan dalam pemadaman api di bencana Karhutla dimana terkadang Titik api tidak bisa di jangkau dari tim pemadam yang berbasis di darat, maka sebagai solusi jalur udara lah yang tepat untuk melakukan pemadaman seperti dari helikopter dengan water Bombing.
Sehubungan dengan keterbatasan sarana khususnya jalur udara, pihak BPBPK Provinsi mengusulkan tambahan beberapa unit helikopter sesuai dengan fungsinya masing-masing dari sarana udara tersebut.

Kebutuhan akan helikopter ini terungkap saat rapat dan sosialisasi di Aula Eka Hapakat, Kantor gubernur Kalteng, rapat dan sosialisasi tersebut dilaksanakan dalam rangka Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang bertujuan untuk membentuk RPB yang dapat menjadi acuan kelompok kerja dalam teknis rencana kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

“Dokumen RPB sangat diperlukan sehingga pada saat ini nanti kalau ke depan bencana itu terjadi bisa kita petakan, antisipasi dan mempersiapkan tugas dan kerjasama dalam menghadapi potensi bencana.” Sebut Plt. Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Toyib saat diwawancarai Media Kalteng Terkini. Rabu (9/8/2023).

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan perihal penanggulangan bencana beberapa waktu terakhir terutama dua minggu terakhir, terjadi peningkatan eskalasi titik api di beberapa wilayah terutama di Barito Selatan, Kapuas, Pulang Pisau.

“Jadi memang kita sudah berusaha mengoptimalkan, memaksimalkan pos lapangan yang ada di daerah yang ada di 35 titik di 8 Kabupaten di seluruh Kalimantan Tengah. Untuk bekerja maksimal terutama dalam hal sosialisasi dan juga penindakan kalau seandainya ada terjadi ditemukan titik api di lapangan langsung diambil tindakan pemadaman.”

Dilansir dari Laporan Harian Posko Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 08 Agustus 2023, data yang dihimpun dari 1 Januari hingga bulan Agustus saat ini, total kejadian dan jumlah luasan sebagai berikut:

1.Barito Selatan total 204 kejadian dengan total luas 650,14 hektare,
2. Kapuas dengan total kejadian 118 dengan total luas 280,8 hektare, dan
3. Pulang Pisau 76 kejadian dengan total luas 144,6114 hektare

Data diambil dari Sumber Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan Dan Lahan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023.

“Memang untuk eskalasi dua minggu terakhir sudah lumayan meningkat sehingga kita juga sudah mengambil langkah dalam hal ini kita mengusulkan kepada BNPB melalui surat Gubernur Kalimantan Tengah untuk meminta tambahan empat unit helikopter satu unit helikopter patroli dan 1 unit helikopter water bombing”. Jelas Toyib

Toyib mengatakan jika tim satgas darat dirasa tidak sanggup untuk mengantisipasi lokasi jauh dan akses terbatas, maka tim satgas darat akan menghubungi tim satgas udara untuk meminta bantuan water bombing. Setelah adanya permintaan tersebut tim satgas udara segera melakukan water bombing.

Permintaan tambahan unit helikopter bertujuan untuk mendukung Satgas udara untuk memaksimalkan pemadaman api, sampai saat ini lokasi yang paling jauh di kabupaten Sukamara.

“jadi dengan dasar itu juga makanya kita meminta tambahan unit helikopter itu yang kita rasa nanti bisa mengoptimalkan sampai ke lokasi di ujung barat itu dan untuk penempatan rencana helikopter itu akan kita alokasikan di Kotawaringin Timur dan juga di Kotawaringin Barat jadi supaya bisa menjangkau lokasi yang terjauh karena kalau misalkan dari Palangkaraya tidak maksimal karena mungkin dari sisi penggunaan bahan bakarnya begitu sampai tidak akan maksimal melakukan bombing water ” tutupnya.

Pos terkait